My Ladzidza...

Tempat berbagi ilmu, ide dan resep kue tentunya...

Belajar Meluruskan Niat Ikhlas  

Berniat untuk melakukan semua kegiatan dengan ikhlas sangatlah mudah, namun sangatlah sulit untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan. Ada berbagai alasan yang dapat diungkapkan sebagai penyebab, antara lain karena beratnya cobaan dan rintangan hidup yang dialami individu.

Setiap manusia yang tidak ikhlas dalam menjalani setiap peran yang diberikan olehSang Maha Pengatur tidak akan mampu berjalan panjang, bertahan dan tetap eksis menjalankan kehidupannya, karena dalam menjalani kehidupan diperlukan kemurahan hati, pemberian dan pengorbanan tanpa mengharapkan hasil yang segera, usaha dan kerja yang terus menerus. Bukankah sebagai manusia kita memang hanya disuruh beramal dan berusaha..?! dan tidak disuruh untuk melihat hasil dan buahnya..(Musthafa Mansyur; jalan menuju Pembebasan, p.14) sehingga dengan hati yang ikhlaslah semua hal tersebut dapat tercapai.


Ada beberapa kriteria untuk melahirkan niat yang betul-betul dipandang ikhlas oleh Allah SWT, seperti

  • Butuh Ilmu
  • Tidak ada suatu pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan baik jika tidak ada ilmu tentangnya. Artinya kita tidak mungkin bisa ikhlas jika tidak mengetahui arti keikhlasan dan urgensinya dalam beramal. Untuk itu sebelumnya kita harus mengetahui ilmu tentang Allah SWT, ilmu tentang akhirat beserta syurga dan neraka, ilmu tentang janji dan ancaman, ilmu tentang hakikat yang tidak ada lagi keraguan didalamnya. Juga ilmu tentang sirah Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat yang telah berhasil mengukir keikhlasan yang tiada tara dalam dada mereka..


  • Perbanyak Membaca Al Quran
  • Dengan mempertinggi frekuensi interaksi dengan Al Quran, Hasan Al Banna telah menempatkan kewajiban membaca Al Quran dengan sungguh-sungguh sebagai kewajiban seorang mujahid. Jika seorang mujahid tidak memiliki wirid Al Quran, maka pada hakikatnya ia telah mengidap suatu penyakit, namun ia tidak menyadarinya.


  • Perbanyak Amal Rahasia
  • Hal ini dapat membantu kita untuk berlaku ikhlas. Cukup hanya Allah yang maha mengetahui yang membari balasan. Karena sebagai ciptaanNya kita manusia tidak berhak untuk menilai dan tidak punya kuasa untuk memberi ganjaran. Kita harus mampu menghadapi ejekan, lapang menerima kritikan dan peringatan, bukan malah banyak berdalih dan memberikan alasan. Bahkan kita harus senang jika mendapatkan masukan karena itu bertanda masih adanya orang yang peduli terhadap diri kita.


  • Hindari Saling Memuji
  • Rasulullah SAW bersabda; seseorang yang memuji orang lain dihadapannya “celakalah kamu, engkau telah memotong lehermu temanmu, kalau ia mendengarnya maka ia tidak akan beruntung”

    Artinya bahwa jika kita ingin atau harus memuji seseorang maka kita sebaiknya memakai kata-kata saya menduga “si anu” begini…dan tidak memastikan sesuatu atas seseorang tersebut. Hal ini dilakukan karena kita tidaklah mengetahui sejauh mana sebuah pujian akan berpengaruh pada hati seseorang yang kita puji. Jika ia adalah saudara yang sedang berusaha untuk ikhlas, maka jangan memujinya, karena kita hanya akan menambah bongkahan batu di pundaknya. “maka tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa dengan tidak banyak memuji..”


  • Berdoa
  • Mengadakan tujuan selain Allah adalah syirik kecil, dan berdoa itu merupakan induk ibadah yang juga merupakan senjata kaum mukminin.

    Jika kita pelajari lebih lanjut, hakikat dari ikhlas tersebut antara lain dapat membuat keadaan selalu segar, ikhlas menjadikan manusia mengetahui dan memperhitungkan sesuatu dengan baik, diwaktu senang maupun susah..


    So..sudahkah kita belajar untuk ikhlas…??!


    Insya Allah..

    AddThis Social Bookmark Button

    2 komentar

    Posting Komentar